Kurangi Berat Badan dan Hindari Kanker Dengan Diet Ketogenik
22 June , 2018

Berbagai macam cara telah ditempuh jutaan orang untuk mengurangi berat badan, mulai dari mengubah pola makan hingga mengonsumsi suplemen pelangsing tubuh. Salah satu pola diet yang dinilai paling ampuh untuk membakar lemak adalah diet ketogenik atau keto. Sesuai namanya, diet ini bekerja melalui proses kimia dalam tubuh yang disebut ketosis.
Tubuh manusia terbiasa menyerap energi dari glukosa, yaitu zat yang diproses dari karbohidrat. Jika glukosa tersedia dalam tubuh, maka sumber energi lainnya akan disimpan terlebih dahulu, termasuk lemak. Semakin banyak karbohidrat yang dikonsumsi, semakin banyak juga lemak yang disimpan. Ketosis adalah proses yang terjadi ketika tubuh terpaksa mengambil energi dari cadangan lemak.
Jika makanan yang masuk ke dalam tubuh berjumlah rendah, hati akan memecah cadangan lemak tersebut menjadi zat bernama keton dan memulai proses ketosis. Tanda-tanda ketosis akan muncul pada tubuh seperti meningkatnya buang air, mulut kering, bau mulut, dan berkurangnya rasa lapar. Ya, ketosis pada dasarnya adalah status alami tubuh yang “berpuasa”.
Tentunya tidak semua orang sanggup berpuasa terus-menerus, apalagi dalam kondisi masyarakat modern yang penuh tuntutan dan serba cepat. Diet keto adalah alternatif bagi Anda yang ingin menikmati manfaat “berpuasa” dan membakar lemak tanpa harus memotong pola makan.
Manfaat Diet Ketogenik
1. Berat Badan Turun
Manfaat paling utama yang menjadi daya tarik bagi kebanyakan penganut diet keto tentunya adalah berkurangnya masa tubuh. Sebagai sumber energi utama dalam ketosis, lemak akan dibakar terus-menerus untuk menjalankan fungsi tubuh. Nafsu makan juga menurun tanpa efek negatif pada tenaga. Ketogenik merupakan diet yang paling efektif dalam mengurangi berat badan.
2. Daya Pikir Optimal
Dalam kondisi ketosis, otak akan ditopang secara stabil dan terus-menerus oleh keton, berbeda dengan “ledakan” yang diakibatkan oleh mengambil energi dari glukosa (karbohidrat). Begitu mendapat aliran keton, otak tak lagi membutuhkan karbohidrat dalam jumlah apapun. Secara otomatis, kinerja dan daya pikir akan meningkat.
3. Mencegah Diabetes dan Penyakit Darah Lain
Ketosis juga berpengaruh pada kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya glukosa dan insulin dari karbohidrat beserta meningkatnya metabolisme, yang kemudian memperkecil risiko diabetes, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.
4. Rasa Lapar dan Lelah Berkurang
Seperti yang sudah disebutkan diatas, ketosis memberikan aliran energi yang stabil dan berasal dari cadangan lemak, sehingga nafsu makan berkurang tanpa efek samping terhadap tenaga secara keseluruhan. Atlit yang menjalani diet keto tidak akan mengalami masalah performa jika dibandingkan dengan atlit yang menjalani diet lain.
5. Mengobati Epilepsi dan Kanker Otak
Sejak tahun 1920, diet keto sudah digunakan sebagai perawatan epilepsi yang efektif bagi anak-anak, dan baru-baru ini untuk orang dewasa. Diet keto digunakan sebagai pengganti obat-obatan untuk mencegah ayan sehingga mengurangi efek negatif yang muncul dari ketergantungan obat-obatan. Peneliti dunia juga kini mulai giat mengamati keto sebagai pengobatan alternatif untuk kanker otak, Parkinson, dan Alzheimer.
Menu Makanan Diet Ketogenik
Pola asupan untuk mencapai ketosis secara umum rendah karbohidrat dan kaya akan protein. Semakin sedikit karbohidrat yang dikonsumsi (kurang dari 15 gram per hari), semakin cepat Anda dapat memasuki tahap ketosis.
Batasi asupan karbohidrat cukup melalui sayur-sayuran, biji kacang, dan susu. Hindari sumber karbohidrat yang sudah diproses atau terigu (roti, mi, sereal), pati (kentang, kacang hijau, kacang legume), dan buah-buahan. Alpukat, belimbing, dan beri masih dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Hindari:
l Padi-padian (gandum, jagung, beras)
l Gula (madu, agave, sirup mapel)
l Buah-buahan (apel, pisang, jeruk)
l Umbi-umbian (kentang, ubi, ketela)
Konsumsi:
l Daging (ikan, sapi, kambing, ayam, telur)
l Sayuran hijau (bayam, kol daun, kubis)
l Sayuran yang tumbuh diatas tanah (brokoli, kembang kol)
l Produk susu berlemak (keju, krim, mentega)
l Biji-bijian (biji bunga matahari, biji walnut)
l Alpukat dan beri (raspberry, blackberry)
l Sumber lemak lainnya (minyak kelapa)
Ingat bahwa urutan prioritas gizi dalam diet ketogenik adalah lemak, protein, dan karbohidrat di urutan paling bawah. Persentasenya kira-kira sebagai berikut: 70% lemak, 25% protein, dan 5% karbohidrat. Pastikan hidangan Anda berupa inti protein dengan sayur dan lemak. Anda dapat menikmati berbagai macam variasi hidangan dan tetap mendapatkan efek diet.
Bagaimana Dengan Efek Samping?
Dampak negatif dari diet keto sendiri cenderung terbatas pada rasa tidak nyaman yang dialami sebagian orang ketika memutuskan untuk mendadak berhenti mengonsumsi karbohidrat. Gejala seperti keram, palpitasi, dan konstipasi juga dapat melanda pada saat pertama kali. Efek-efek ini pada umumnya hilang setelah beberapa hari. Anda juga dapat mengurangi rasa kurang nyaman yang ditimbulkan gejala-gejala tersebut dengan meminum air dan garam.
Pada dasarnya, diet ketogenik yang dijalankan secara benar akan bermanfaat positif bagi tubuh. Dalam masa ketosis, perkuat tubuh Anda dengan produk-produk alami dari Konilife seperti Urafit untuk menetralisir asam urat yang mungkin muncul dari meningkatnya konsumsi daging dan Imunea untuk kekebalan terhadap penyakit. Jangan setengah-setengah dengan diet dan kesehatan Anda.
Referensi:
https://www.perfectketo.com/use-ketogenic-diet-weight-loss/
https://www.ruled.me/guide-keto-diet/
https://www.dietdoctor.com/low-carb/keto
https://draxe.com/keto-diet/keto-diet-food-list/
https://ketodietapp.com/Blog/post/2017/07/25/ketogenic-diet-and-brain-cancer