Ini Terapi Khusus Buat Pasien Osteoarthritis, Nomor Lima Paling Praktis
13 August , 2019

Osteoarthritis adalah peradangan sendi dan tulang akibat kerusakan tulang rawan. Tulang rawan merupakan jaringan ikat yang kenyal serta elastis. Tulang rawan bertindak sebagai pelindung ujung tulang di persendian dari gesekan yang terjadi saat sendi bergerak.
Pada kasus osteoarthritis, tulang rawan mengalami kerusakan sehingga teksturnya menjadi kasar. Akibatnya, tulang tak terlindungi dan akan bertabrakan sehingga sendi pun terpengaruh.
Pada penderita osteoarthritis, sendi terasa kaku dan bengkak. Sendi tangan, lutut, pinggul, dan punggung biasanya merupakan sendi yang paling sering terkena gangguan ini.
Penderita osteoarthritis merasakan beberapa gejala yakni susah berjalan, gampang capek, sulit jongkok, dan mudah jatuh. Gerak pun terbatas karena sendi mengalami nyeri yang tak tertahankan.
Faktor Risiko Osteoarthritis
Osteoarthritis berisiko terjadi pada siapa saja. Namun risiko osteoarthritis makin meningkat karena faktor-faktor berikut ini.
- Usia. Makin tua usia seseorang, semakin tinggi pula risiko terkena osteoarthritis. Orang-orang yang berusia di atas 50 tahun lebih berisiko terkena penyakit ini.
- Jenis Kelamin. Penyakit ini lebih berisiko dimiliki oleh wanita. Sebabnya, struktur tulang wanita lebih tipis dibanding pria.
- Obesitas. Kelebihan berat badan mengundang banyak penyakit untuk datang, salah satunya osteoarthritis. Berat badan yang berlebihan membuat sendi lebih terbebani sehingga risiko osteoarthritis pun meningkat.
- Aktivitas Harian. Aktivitas atau pekerjaan juga bisa meningkatkan risiko osteoarthritis. Aktivitas fisik yang terlalu tinggi bisa membebani sendi dan tulang sehingga risiko osteoarthritis pun ikut meningkat.
- Keturunan. Osteoarthritis bisa diturunkan secara genetika. Akibatnya, orang yang punya riwayat keluarga pengidap osteoarthritis juga berisiko tinggi terkena penyakit ini.
Mencegah Osteoarthritis
Osteoarthritis dapat diminimalkan keparahannya agar tidak berujung pada kelumpuhan. Beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu berolahraga secara rutin agar otot dan sendi makin kuat dan menjaga berat badan. Selain itu, postur pun perlu dijaga supaya tetap tegak. Peregangan otot juga amat dianjurkan untuk dilakukan sesering mungkin.
Terapi Osteoarthritis
Osteoarthritis dapat diatasi dengan beberapa macam terapi. Terapi osteoarthritis bertujuan agar gejala bisa dikurangi sehingga penderita bisa lebih bebas beraktivitas.
1. Terapi Non-Obat. Seperti namanya, terapi non-obat tidak menggunakan obat dalam penanganan osteoarthritis. Terapi ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu menurunkan berat badan dan terapi fisik.
Penurunan berat badan menjadi penting bagi penderita osteoarthritis. Berat badan berlebih akan membuat sendi bekerja lebih berat. Karena itu, pasien perlu mengurangi berat badan agar sendi yang terserang osteoarthritis lebih sehat dan pasien bisa makin lincah bergerak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diet selama 6 bulan terbukti membuat fungsi sendi membaik dan rasa sakit berkurang.
Pada terapi fisik, pengidap osteoarthritis diajak beraktivitas secara optimal tanpa tergantung pada orang lain. Terapi yang terdiri dari pendinginan, pemanasan, dan latihan dengan alat ini berfungsi menguatkan otot dan memperluas gerakan sendi.
2. Terapi Obat. Terapi obat digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami penderita osteoarthritis. Kelompok obat yang banyak digunakan untuk mengurangi nyeri pada pengidap osteoarthritis adalah obat anti inflamasi non steroid (OAINS).
3. Terapi Lokal. Terapi lokal dilakukan dengan suntikan dan mengaplikasikan krim tertentu pada sendi yang sakit. Suntikan steroid biasanya diberikan jika terjadi infeksi pada sendi yang nyeri.
4. Terapi Operasi . Osteoarthritis yang sudah parah mungkin membutuhkan operasi. Tindakan operasi bisa menghilangkan nyeri sendi pada penyakit osteoarthritis. Namun, pada banyak kasus fungsi sendi tidak dapat diperbaiki secara sempurna meskipun sudah melalui operasi.
5. Terapi Alternatif. Perkembangan terbaru dalam penelitian menunjukkan bahwa pengobatan dengan glukosamin dan chondroitin dapat dilakukan untuk mengatasi osteoarthritis. Glukosamin adalah zat yang punya peranan penting dalam membangun sendi, ligamen, tendon, tulang rawan, dan cairan sinovial. Glukosamin juga terbukti bisa memperlambat kerusakan pada sendi dan membantu memperbaiki tulang rawan dan mencegah terjadinya osteoarthritis.
Pada penderita osteoarthritis lutut, pinggul, dan tulang belakang, glukosamin punya peranan penting dalam menghilangkan nyeri. Karena aman digunakan, glukosamin juga bisa menjadi pengganti OAINS bagi pasien yang membutuhkan terapi jangka panjang.
Chondroitin merupakan senyawa yang diproduksi dari sumber alami. Jika disandingkan dengan glukosamin, chondroitin dapat meringankan gejala osteoarthritis dan mengatasi nyeri sendi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan glukosamin dengan chondroitin
dapat menyembuhkan tulang rawan artikular, mengurangi nyeri, serta meningkatkan fungsi fisik pada pasien osteoarthritis.
Kamu bisa memperoleh manfaat glukosamin dan chondroitin dalam Konilife Ostegard. Kandungan glukosamin dan chondroitin dalam Konilife Ostegard akan melindungi sendi dari bahaya kerusakan tulang rawan dan berkurangnya cairan sinovial.
Konilife Ostegard juga diperkaya vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi kolagen agar sendi dan tulang tetap sehat. Vitamin C juga memiliki fungsi meredakan sakit dan peradangan sendi. Kandungan magnesium dalam Konilife Ostegard akan membantu kalsium terserap lebih baik sehingga tulang jadi makin kuat.
Produk terkait: